BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Teknologi Informasi dan Komunikasi mengalami
perkembangan yang sangat pesat di dunia di masa kini. Hal ini membawa dampak
yang sangat besar dalam segala aspek atau bidang kehidupan manusia, seperti
dunia bisnis, hiburan dan pendidikan. Dalam kesempatan ini kami akan membahas
peranan Teknologi Informasi dan Komunikasi di bidang pendidikan.
Pengaruh perkembangan teknologi informasi dan
komunikasi di bidang pendidikan dapat kita rasakan sangat besar. Pengaruh ini
dapat kita lihat sangat jelas bahwa TIK sangat mempengaruhi siswa dalam belajar
dengan sumber informasi yang begitu besar dan peranan guru mengubah cara
mengajar dengan memanfaatkan TIK.
Tuntutan dunia luar yang menginginkan
lulusan-lulusan dari lembaga, institut, universitas dibidang pendidikan yang
terampil dalam TIK. Hal ini menjadi
tuntutan bagi guru untuk dapat membekali siswa agar terampil dalam bidang TIK.
Oleh karena itu dalam pembelajaran sekarang ini menuntut pembelajaran berbasis
TIK. Guru tidak lagi menjadi sumber satu-satunya dalam pembelajaran atau dengan
kata lain teacher center, tetapi guru berperan sebagai fasilitator, pembimbing
ataupun partner dalam pengembangan pengetahuan (knowledge) dan keterampilan
(skill) dengan memanfaatkan TIK.
Pemanfaatan TIK dalam pendidikan khususnya
dalam pembelajaran sangat besar salah satunya adalah untuk meningkatkan
kualitas pembelajaran. Para guru
sekarang sudah mulai membekali dirinya untuk meningkatkan kreativitasnya dalam pembelajaran
dengan menggunakan TIK. Sebagai contoh guru memanfaatkan TIK dalam pembelajaran
untuk membuat materi pembelajaran dan menyampaikan kepada siswa. Di samping itu
juga materi yang dibuat bersifat abstrak, dinamis, sulit maka dapat disampaikan
dengan jelas, nyata atau konkrit dengan menggunakan TIK yaitu pembuatan animasi
yang dapat membuat pembelajaran semakin bermakna.
B.
Rumusan
Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang ada ,maka
rumusan masalahnya sebagai berikut:
1.
Bagaimana
Perkembangan TIK dalam Pembelajaran?
2.
Bagaimana
Peranan TIK dalam meningkatkan kualitas pembelajaran?
C.
Tujuan
1.
Mengetahui
perkembangan TIK dalam pembelajaran
2.
Mengetahui
peranan TIK dalam meningkatkan kualitas pembelajaran
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Perkembangan
Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Pembelajaran
Dalam bidang pendidikan, Eric Ashby (dalam
Miarso, 2004:494) teknologi komunikasi telah menimbulkan revolusi yang keempat
yaitu ditandai dengan perkembangan elektronik terutama dalam bentuk radio,
televisi, pita rekaman dan komputer.Berkaitan dengan revolusi tersebut ada satu
hal yang perlu diingat bahwa jenis
perangkat teknologi tersebut akan tetap berstatus sebagai alat yang tidak
memiliki makna apapun jika tidak diisi dengan pesan-pesan atau konten yang
bermanfaat.
Siahaan ( 2010) mengatakan bahwa TIK selalu
terdiri dari hardware dan software. Hardware atau perangkat keras adalah segala
sesuatu peralatan teknoligi yang berupa fisik. Ciri yang paling mudah untuk
menentukannya adalah terlihat dan dapat disentuh. Software atau perangkat lunak
adalah system yang dapat menjalankan atau yang berjalan dalam perangkat keras
tersebut. Software dapat berupa
operating system (OS), aplikasi ataupun konten.
Perkembangan teknologi komunikasi yang
revolusioner tersebut menunjukkan bahwa teknologi informasi dan komunikasi akan
berkembang dan tidak mungkin dapat dibendung. Oleh karena itu agar bermanfaat
untuk kepentingan pemecahan masalah-masalah pendidikan dan peningkatan kualitas
pembelajaran maka teknologi itu perlu mendapatkan perhatian yang sungguh-sungguh
dan penanganan yang professional. Menurut Miarso (2004) penanganan yang
professional adalah penanganan yang dilakukan oleh tenaga-tenaga ahli yang
terdidik dan terlatih yang memiliki standar kinerja dengan kode etik tertentu,
lembaga Pembina, serta organisasi profesi yang jelas.
Dalam dunia pendidikan tenaga-tenaga ahli
yang terdidik dan terlatih adalah tenaga-tenaga ahli dalam bidang teknologi
pendidikan yang secara akademik telah didik dan dipersiapkan untuk menjadi
tenaga kependidikan dengan tanggung jawab khusus merancang, mengembangkan,
memanfaatkan, menyebarluaskan, meneliti dan mengelola kegiatan pendidikan
dengan menggunakan TIK.
B.
Pemanfaatan
TIK untuk Peningkatan Kualitas Pembelajaran
TIK hendaknya jangan dipandang sebagai
artefak saja, melainkan sebagai proses dan struktur tertentu. Ini berarti bahwa
TIK seharusnya dijadikan bagian integral system pendidikan. Hal dimaksudkan
bahwa komponen teknologi ini akan mempengaruhi komponen lain diantaranya
perubahan peranan guru dalam satuan pendidikan, yaitu sebagai perancang dalam
proses pembelajaran, fasilitator, dan motivator dalam proses belajar siswa.
Pemanfaatan TIK dalam pembelajaran menjadi tuntutan yang mendesak di abad 21.
Derasnya arus informasi dan tuntutan jaman yang semakin maju setidaknya kecil
kemungkinan bagi guru untuk menjadi satu-satunya sumber belajar paling sahih.
Namun tidak dapat dipungkiri bahwa dalam satuan pendidikan sekolah guru
memiliki peranan yang strategis. Oleh karena itu penggunaan TIK di sekolah
hendaknya dimulai dan titik pangkal yang strategis pula yaitu guru (Miarso,
2004:494).
Para guru harus diyakinkan bahwa TIK memiliki
kegunaan dalam memfasilitasi proses belajar
siswa dan bahwa TIK tidak akan menggantikan kedudukannya sebagai guru,
melainkan membantunya untuk, paling tidak, menyimpan dan menyajikan konsep,
prinsip, prosedur yang ingin diajarkannya. Upaya strategis yang perlu dilakukan
adalah para guru perlu ditingkatkan kepercayaan dirinya serta dilibatkan dan
ikut berpartisipasi dalam pengembangannya, yaitu pengembangan TIK untuk
pembelajarannya demi peningkatan kualitas proses dan hasil belajar siswa.
Menurut Siahaan (2010) dengan
memanfaatkan TIK dalam pembelajaran dapat memfasilitasi dan mengoptimalkan
antara lain: 1) membuat konkrit konsep yang abstrak; 2)membawa obyek yang
berbahaya atau sukar didapat ke dalam lingkungan belajar; 3)menampilkan obyek
yang terlalu besar; 4) menampilkan obyek yang tidak dapat dilihat dengan mata
telanjang; 5)mengamati gerakan yang terlalu cepat; 6) memungkinkan siswa
berinteraksi langsung dengan lingkungan; 7) memungkinkan keseragaman pengamatan dan persepsi bagi pengalaman
belajar siswa; 8) membangkitkan motivasi belajar siswa; 9) menyajikan informasi
belajar secara konsisten, akurat, berkualitas dan dapat diulang penggunaannya
atau disimpan sesuai dengan kebutuhan; 10) menyajikan pesan belajar secara
serempak untuk lingkup sasaran yang sedikit/kecil atau banyak/luas mengatasi
batasan waktu (kapan saja) maupun ruang dimana saja.
Dalam konteks yang lebih banyak/luas yaitu
pendidikan, potensi TIK yang tampak jelas setidaknya adalah memperluas
kesempatan belajar, meningkatkan kualitas dan efisiensi belajar, memungkinkan
terjadinya belajar mandiri dan kooperatif, serta mendorong terwujudnya belajar
sepanjang hayat. Potensi TIK dalam membantu efektivitas pembelajaran ini juga
didukung oleh hasil-hasil penelitian yang dirujuk oleh Ade Kusnandar (2008)
yang menyimpulkan bahwa: 1) 10% informasi diperoleh dengan cara membaca (teks),
2) 20 % informasi diperoleh dengan cara mendengar (suara), 3) 30 % informasi
diperoleh dengan cara melihat (grafis/foto), 4) 50% informasi diperoleh dengan
cara melihat dan mendengar (video/animasi), 5) 80% informasi diperoleh dengan
cara berbicara, 6) 80% informasi diperoleh dengan cara berbicara dan melakukan
(interaktif).
Disisi peserta didik atau siswa kehidupan di
abad 21 itu sendiri meminta peserta didik memiliki kecakapan-kecakapan (skill)
sebagaimana dikemukakan oleh Herman D. Surjono (2010) berdasarkan pendapat Wagner yaitu: 1) mampu berpikir kritis dan
memecahkan masalah, 2) mampu bekerja sama, 3) mampu berubah dengan cepat dan
beradaptasi, 4) mempunyai inisiatif dan berjiwa enterprenership, 5) mampu berkomunikasi
secara efektif baik lisan maupun tertulis, 6) mampu mengakses dan menganalisis
informasi, serta 7) mempunyai keingintahuan yang tinggi. Untuk mencapai
kecakapan-kecakapan tersebut tidaklah mungkin siswa hanya mengharapkan dukungan
fasilitas tunggal yaitu guru. Siswa perlu mengakses aneka informasi melalui
berbagai sumber belajar baik secara elektronik maupun konvensional. Peran guru
juga dengan sendirinya akan berubah dari pemberi informasi tunggal dalam
lingkungan yang sangat konvensional (teacher centered) ke arah menjadi
fasilitator pembelajaran yang memungkinkan siswa dapat lebih aktif belajar
melalui aneka sumber (student Centered). Dengan demikian jelas untuk mencapai
kompetensi-kompetensi atau kecakapan-kecakapan sebagaimana diharapkan terhadap
siswa dalam menghadapi masa depannya, guru harus memanfaatkan TIK dalam
pembelajarannya.
Pemanfaatan TIK dalam pembelajaran memerlukan
beberapa kondisi yang merupakan prasarat penting mengingat pemanfaatan TIK
tidak mudah semudah dikatakan. Adapun kondisi prasarat tersebut sebagaimana dikemukakan oleh
Herman D. Surjono (2010) terutama yang
berkaitan dengan pemanfaatan interneat adalah: 1) guru dan siswa harus
mempunyai akses yang mudah ke perangkat teknologi termasuk koneksi internet, 2)
tersedia konten digital (bahan ajar) yang mudah dipahami guru dan siswa, 3)
guru harus mempunyai pengetahuan dan keterampilan menggunakan teknologi dan 4)
sumber daya guna membantu siswa mencapai standar akademik. Beberapa contoh
pemanfaatan TIK dalam pembelajaran yang terjadi saat ini antara lain adalah pemanfaatan program audio pembelajaran, program video
pembelajaran, pemanfaatan TV edukatif, pemanfaatan jejaring social dan
e-learning. E-learning adalah pembelajaran yang memanfaatkan dukungan teknologi
informasi. Melalui e-learning materi pembelajaran dapat diakses dari mana saja dan kapan saja oleh
siswa. Implementasi e-learning sangat bervariasi mulai dari yang sederhana
hingga terpadu.
Apabila sekolah telah memenuhi kondisi
prasarat tersebut, maka pelaksanaan pendidikan
dan pembelajaran disekolah akan mencerminkan telah dimanfaatkannya TIK
secara sophisticated yaitu dalam bentuk-bentuk implementasi pembelajaran
berbasis computer (computer based learning) dan implementasi pembelajaran
berbasis web. Dalam pembelajaran berbasis TIk yang mengimplementasikan
pembelajaran berbasis computer, guru dan siswa terlibat dalam pembelajaran
dengan memanfaatkan program-program software yang tersedia seperti CD
pembelajaran, multimedia pembelajaran dan aplikasi tutorial.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Berdasarkan uraian diatas dapat diambil
kesimpulan:
1.
TIK membantu
memudahkan belajar, memecahkan masalah belajar dan memfasilitasi belajar dengan
proses-proses dan sumber-sumber belajar yang didesain dan dikembangkan secara
ilmiah dalam berbagai bentuk teknologi merupakan bidang garapan sekaligus
tujuan dari teknologi pembelajaran.
2.
TIK
merupakan teknologi yang diperlukan untuk memproses informasi, terutama
penggunaan computer elektronik dan piranti lunak computer yang ditujukan untuk
mengolah, menyimpan, melindungi, mentransmisikan dan mencari informasi dari
mana saja dan kapan saja .
3.
Jika
dirancang dengan benar produk TIK dapat dimanfaatkan dalam pembelajaran baik
sebagai alat bantu belajar, alat bantu interaksi belajar mengajar maupun alat
bantu atau sumber belajar mandiri bagi peserta didik dalam rangka meningkatkan
kualitas pembelajaran baik dari segi proses maupun hasil.
4.
Beberapa
contoh pemanfaatan TIK dalam pembelajaran yang terjadi saat ini antara lain
adalah pemanfaatan program audio
pembelajaran, program video pembelajaran, pemanfaatan TV edukatif, pemanfaatan
jejaring social dan e-learning
Tidak ada komentar:
Posting Komentar